Rabu, 19 Januari 2011

SEMINAR NASIONAL DAN WORKSHOP


PROPOSAL
SEMINAR NASIONAL DAN  WORKSHOP PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS

Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.  Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia, apabila dilihat dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan pengembangan kurikulum (KTSP), dan implementasi pembelajaran dan penilaian di sekolah, tujuan pendidikan sebenarnya dapat dicapai dengan baik. Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur,  jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Grand design menjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan.  Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dikelompokan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development), Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik  (Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development). Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu dilakukan dengan mengacu pada grand design tersebut.

Menurut UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 13 Ayat 1 menyebutkan bahwa Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan informal sesungguhnya memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar dalam keberhasilan pendidikan. Peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah hanya sekitar 7 jam per hari, atau kurang dari 30%. Selebihnya (70%), peserta didik berada dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jika dilihat dari aspek kuantitas waktu, pendidikan di sekolah berkontribusi hanya sebesar 30% terhadap hasil pendidikan peserta didik.

TUJUAN
Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah:
1.    Peserta memahami dan mengetahui peranan pendidik dalam menumbuhkembangkan karakter cerdas berdasarkan bingkai budaya Indonesia.
2.    Sebagai media informasi perkembangan Ilmu Pengetahuan pada umumnya dan Bimbingan dan Konseling  pada khususnya.
3.    Menumbuhkembangkan karakter cerdas pada siswa.


NARASUMBER
 Seminar:
1.    Prof. Dr. Prayitno, MSc. Ed. (Ketua Program Doktor Ilmu Pendidikan PPs UNP dan  Guru Besar Jurusan BK FIP UNP).
2.    Dr. Marjohan, M. Pd., Kons (Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang)

 Workshop:
1.   Prof. Dr. Prayitno, MSc. Ed. (Ketua Program Doktor Ilmu Pendidikan PPs UNP dan  Guru Besar Jurusan BK FIP UNP).
2.  DR. Afriva Khaidir, M. APA, Ph. D
3.  Mahasiswa PPK  Angkatan X Tahun 2010

PENDAFTARAN
17 Januari s/d 4 Februari 2011
Di Sekretariat Prodi BK FKIP UNIHAZ
Hp. 081384899982 (Drs. Wahid Suhermawan M.Pd )
081266752270 ( Imam Hanuji M.Pd., Kons), 085664987992 (Yesi Nopitalia),
081930500089 (Wanjoyo)

TEMPAT & WAKTU PELAKSANAAN
1.      Tempat : BAPPELKES Bengkulu, Jl. Cimanuk  Bengkulu
2.      Acara   : Seminar dan Workshop
3.      Waktu : 08.00 – 17.30 Wib.

PESERTA
Adapun peserta dalam Seminar dan workshop berasal dari:
1.  Guru di Sekolah/Madrasah.
2.  Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Konselor.
3.  Mahasiswa S1, S2 dan S3  Jurusan/ Program Studi Bimbingan dan Konseling.
4.  Umum/ Peminat dan pemerhati bidang pelayanan konseling/pendidikan.

BIAYA
1.      Guru/Umum Rp. 125.000,-
2.      Mahasiswa   Rp. 75.000,-

FASILITAS
1.      Seminar kit
2.      CD Makalah
3.      Snack, makan siang

KEPANITIAAN
Pelindung            : Rektor UNIHAZ
Penanggung jawab : Dekan FKIP UNIHAZ
Pengarah             : PD I, PD II, PD III
Pelaksana         
 Ketua          : Ketua Jurusan BK FKIP UNIHAZ
        Sekretaris  : Desy Riyanti, S.Pd, Kons.
        Bendahara            : Mery Yumiati, S.Pd
        Humas       : Rudy Rajagukguk, S.Psi, M.Psi.
                            Imam Hanuji M.Pd., Kons.
        Acara         : Imam Hanuji M.P d Kons